When you(think)r maid steal

Dulu aku pernah nulis disini bahwa kami ada pembantu pulang pergi, nah sejak 2 hari yang lalu dia sudah nggak disini lagi. Kenapa? Seperti judul diatas cencunya…

Betul ya, kepepet menurunkan kewaspadaan kita. Aku yang udah kepepet meng-iya-kan ketika tukang becak langganan yang antar jemput Zua bilang ada temennya tau orang yang cari kerja, dibawalah si N ini kerumah.. Aku tanya bisa masak katanya bisa, dan semua kerjaan lain dia bilang bisa. Kenyataannya sampai hari dia keluar, dia belom pernah masak satu kali pun, bahkan kalau bikin ceplok telur aja minyaknya sampe kerendem semua tuh telur 😦 hasil kerjanya jelek semua kecuali setrika, untuk yang ini rapi banget nget!
Setelah ada satu lagi pembantu nginap (namanya A) dia kayanya makin santai, karena A ini sregep banget mengerjakan ini itu, banyak kekurangan N yang tercover sama A. Oh iya, gajinya N untuk ukuran pembantu pulang hari aku rasa juga nggak kecil-kecil amat, 500rb, dia datang jam 8 kadang 8.30 pagi dan pulang jam 5 sore..

Dimulai dari berkurangnya uang belanja yang aku taro di toples, uang ini untuk beli gas, atau belanja kecil2, jumlahnya kurleb 150rb-an kalau pas kurang aku tambahkan lagi karena patokanku belanja kami yang besar itu kalo gas abis (75rb) dan aqua (50-an/minggu). Berkurangnya cuma 10rb kadang 20rb kadang 5rb, aku diam aja karena aku kira A ambil uang untuk belanja dapur.

Kira-kira 3 minggu lalu aku kehilangan uang 100rb, waktu aku bilang ulil katanya palingan aku lupa itu uangnya aku pake apa, oke aku bisa terima alasan ini karena aku emang suka lupa, tapi beberapa hari kemudian aku bokek banget, didompet cuma ada uang 2 lembar ratusan ribu dan uang kertas ribu-ribuan. Aku ingat dia pagi pinjam uang aku 100rb untuk sangu anaknya darmawisata (dia juga ijin gak masuk) dan aku kasih, eh sorenya uangku abis!! Tinggal yang ribu-ribuan, dari sini aku udah mulai curiga..

Di hari aqiqah Az, Ulil kehilangan uang 300rb didalam dompetnya, dan orang yang punya akses masuk ke kamar kami cuma mbak A atau mbak N. Ulil bilang aku dan aku bilang mbak A, sejak hari itu semua kami kunci. Kami hidup dalam kecurigaan pada keduanya. Kinerja mbak A semakin bagus sementara mbak N semakin menyebalkan. Pegang sampah lalu pegang peralatan makan Zua (aku MURKA), setrika batik ulil dan hangus (aku DIAM), cuci baju Azmi dan kelunturan jilbab kamiidea-ku (aku tanya dia gak ngaku) i was very stress at that time!

Puncaknya hari senin minggu lalu, waktu aku ganti dompet dan liat uangku HILANG AUD $100 aku sampe gemeteran dan manggil mbak A.
Jadi beberapa hari sebelumnya si mbak A ini cerita aku kalo mbak N nanya ke dia soal uag dolar itu berapa jumlahnya, nukernya dimana, dan sebagainya. Waktu ditanya sama mbak A jawabnya dia dikasi sama temen suaminya, waktu itu si mbak A komen gini ke aku “gak mungkin ya mbak dia punya temen ngasi uang dolar, kalo orang punya uang dolar ya ditukerin sendiri lah mosok mau dikasi ke orang” at that time aku cuek aja karena mbak A ini tipikalnya apa-apa dikomentari, dia baik sekali tapi ya itu, ceriwis 😀
Dan saat uang ilang itu aku seera ingat moment itu!! Aku cepat telpon mamaku, berita menyebar ke mama, papa, adik-adikku dan eyang. Kebetulan eyangku itu udah tua dan di Tulungagung dikenal berilmu. Menurut penglihatan beliau pencurinya berkulit kuning dan tinggi (fyi mbak N berkulit kuning, tinggi dan dandan terus sementara mbak A kecil dan hitam)
Mamaku juga cerita ke pembantu dirumah, again ditanyain ke ustadnya pembantu dirumah mama, katanya pencurinya ada huruf N, R dan I di namanya. Pokoknya dari mulut ke mulut akhirnya ada 5 orang pinter yang kasi komentar dan semua arahnya ke mbak N, kompak ni yeee… Dan mereka juga umumnya bilang kalau pencurinya ini akan segera keliatan tindak tanduknya, mencurigakan banget kok nantinya.

Aku masih nggak percaya, aku panggil keduanya dan aku bilang kalau aku disini nggak mau ada pencuri, semua aku anggap keluarga dan saudara. Cuma berselang beberapa hari, mbak N aku suruh masuk di hari minggu (fyi dia libur tiap hari minggu) dan dia gak jawab apapun, tapi hari minggu pagi dia sms gak bisa masuk karena anaknya sakit katanya. Lalu senin, hari ini kesabaran kami udah abis, dia mau dipecat, ditunggu sampai jam 9 dan dia belum datang, ditelpon berkali-kali gak dijawab, akhirnya jam 10an baru dijawab, dia bilang lagi ke Jombang, ditanya kapan masuk katanya “duko bu, tasih suwe mbok menawi” artinya gak tau bu, masih lama kayaknya.. Grrrrr…..

Diberentikanlah dia, dan mertuaku tetep loh ngasih pesangon 500rb dan diambil hari SELASA (padahal katanya masih lama masuknya)
Dari satpam kami tau sebuah fakta, hari minggu dan senin itu dia nggak kemana-mana tapi main-main aja dirumahnya.. Benar-benar pembohong kelas kakap!! Setelah aku cek, dia membawa serta hanger 20pcs, regulator LPG baru, dan gelas serta sendok.

Pelajaran buat kita semua, seberapapun kepepetnya, hati-hati sama pembantu, jangan mudah percaya!
Tiap kali ingat kelakuannya aku masih ingin nangis, sakit hati!! Karena aku tau sendiri seperti apa mertuaku royalnya, bantu-bantu sampai malam dikasi 100rb. Dirumah ini sehari-hari cuma aku, ulil, Zua dan Az aja, masak selalu lebih sisanya bisa dibawa dia pulang, klo pas dia bawa anak, ulil kasih susu dan uang, akupun berapa kali kasih baju-bajuku buat dia, sejak maret dia kerja, baru 3 bulan dan dia udah ada utang ke aku 300rb, masih juga mencuri!!
Aku bukan menuduh berdasar kata-kata orang-orang pinter itu tapi berdasar sikapnya dia aja keliatan, aku naro uang di kantong, kecuci, gak pernah dibalikin kalau gak ditanyain.. Semoga lah pembantu ini gak bekerja dirumah kalian ya teman-teman!