Another Point Of View : Pepi

It was few months ago..
Tiba-tiba nama PEPI popping di timeline-ku, entah siapa tapi semua ibu-ibu yang heits, berbalas kata dengan dia.
I don’t remember it when, tiba-tiba kami juga sudah berbalas kata, dia tanya maukah aku diinvite d group whatsapp. Dari situ aku kenal Erlia aku udah follow blognya dan suka baca, tapi nggak pernah komen. Dari situ juga aku kenal mbak Novi lalu ada Rifi, Rani juga Rika ada bebe kemudian menyusul ada meta dan Woro paling belakang ada Leony dan Fabz
Tiap hari ngobrol tentu sajal lama-lama jadi dekat! We share each others stories.. Including her.

Dia yang bungsu di grup kami. Menikah dengan teman masa kecilnya dan sekarang berjuang dari kerasnya hidup dengan berjualan artwork dan mug bergambar sketsa wajah. Dia juga bercerita tentang latar belakangnya dan suaminya, memang dia pencerita yang baik!

Bulan Oktober pepi minjam uangku. Dia bawa nama Rifi untuk minjam, kata dia dulu pernah pinjam ke Rifi tapi udah dibalikin, sekarang perlu 500rb untuk bayarin kuliah adik iparnya tapi Rifi cm bisa 150rb karena mand*ri-nya belom diisi. Aku iyakan, dan dia bilang aku transfer langsung aja ke adiknya, Sekar. Sebetulnya dia janji tanggal 26 okt akan dikembalikan setelah dapat bayaran dari sebuah majalah (dia kontributor), and i said ok.

Aku nggak merasa itu janggal, even sampai beberapa saat!
Lalu Erlia cerita bahwa dia kirim paket isi artwork dan cemilan-cemilan sampe sekian KG, tapi tunggu punya tunggu gak ada kabarnya, katanya sih ilang.

Perasaan kesal yang pertama timbul aku utarakan ke Rifi. Aku kesal kenapa pepi nggak kasih kata-kata apapun soal pinjamannya tapi malah sibuk bikin sketsa keluarga fave lah, apalah, itulah.. Ternyata Rifi merasakan hal yang sama..
It’s not the matter of money, tapi akad. Janji.

Lalu ada cerita dari Erlia kalau pepi bilang di kdrt ama suaminya, pepi juga cerita ke aku dia ada masalah sama suaminya… Aku sudah males sih dengarnya.. Aku cuma mau dia bilang “maaf”.

Kemudian seperti ditulis disini oleh Leony karena aku on behalf of mamabebeshop mengirimkan EMAB untuk memperlancar ASI, tiba-tiba aja Lele nanya aku soal apakah pepi sms, dang! It rings my bell!!
Aku bilang if i were you, i will not give it. Jangan pinjami. Karena yang aku tau ada aku dan Rifi yang mengalami ini, aku iseng nanya transfer kemana, dan Le bilang nama yang sama dengan yang aku transfer, tapi ke aku katanya adiknya, ke Le kok bilang ini suppliernya.

Aku ajak Le untuk bicara d group, dari situlah kami merasa ada kejanggalan-kejanggalan. One fact lead to another. Sampai aku panggil Memtyk dan dia bercerita ada orang yang mengalami juga tapi caranya berbeda. Aaah pasti ada yang salah!
Satu demi satu terkuak.. Panjang ceritanya.. Bisa dibaca diwebsite dani yang gigih perjuangannya dan website mbak Novi yang tak kalah sibuknya.

Sekarang sudah muncul orang yang diakui pepi sebagai suami. Walau katanya bukan, tapi itu gak penting. Dedo, atau mr.G mengambil alih untuk membereskan masalah untuk pepi. Sekali lagi menjadi ksatria berbaju zirah.
Kami, aku dan sahabat-sahabatku yang beberapa bahkan seperti saudaraku, nggak butuh itu. Bukan dia yang datang dan “menantang” untuk menyelesaikan kewajibannya. Dia membuat seolah-olah ini adalah masalah hutang piutang murni. Bukan. Twisted! Ini masalah hati, kepercayaan! Baca tulisan Indah ini.. Seperti itulah perasaan kami.

I’ve talked to her, alot.
Aku bertanya kenapa dia bisa mengkhianati kami, temannya, orang yang menganggap dia bagian dari kami. Aku tanya perasaannya. Aku tanya apakah dia takut atau nggak. Aku tanya kenyataannya. Aku nasihati dia.

Sampai saat ini aku nggak bisa mendefinisikan perasaan dan pikiranku. Kalau benar semua yang tertulis dan tersebar di seantero penjuru bahwa pepi sudah seperti ini sejak 2009 dan tidak terabadikan, berarti pepi kambuhan.
Nggak sedikit korbannya, orang yang merasa dirugikan olehnya.. Orang-orang yang bekerja keras untuk mengumpulkan uang yang diberikan ke pepi.
Buat yang merasa dirugikan oleh pepi, kalian bisa hubungi mrG di email : shenzajanugadingsulung@yahoo.com lalu bicarakan urusan kalian ya..

Urusanku dan dia? Tidak dibahas disini.

Yang jelas dia tau, dia menyakiti hatiku, dan anak-anak jempol. Satu luka dihati meninggalkan lubang yang pasti 🙂

21 thoughts on “Another Point Of View : Pepi

  1. bemzkyyeye says:

    Yang jelas dia tau, dia menyakiti hatiku. Satu luka dihati meninggalkan lubang yang pasti -> aku setuju sm kata2 ini 🙂

  2. ndutyke says:

    makasih ya ibu peri, akhirnya bersedia berbagi cerita 🙂

  3. leonyhalim says:

    Promosi tetep jalan! SUKSES! hahahaha….

  4. danirachmat says:

    Masalahnya memang bukan utang-piutang bisnis murni dan memang bukan hanya itu. setuju banget Bundhir kalo lukanya di hati. Karena memang kita dibihongi.
    *betewe gak ada tambahan diskon? *dislepet tali b ….. Ilang sinyal

  5. Arman says:

    semua pasti sakit hati ya. karena kita semua merasa dibohongi. yang gak kena materi pun kena secara moril. gimanan sih rasanya kalo kita tadinya ngira dia itu teman yang baik ternyata bohong semata?

    • Chelle Handojo says:

      kalo ada tombol like ato thumbs up, uda aku like komen ini berkali2 Om hahaha
      menggambarkan perasaan banyak orang banget 😀

  6. deva says:

    terjawab sudah penasaranku sama ibu peri di postingan indah hehe… adem baca postingan ini, pdhl tadinya sempet ikutan sebel baca cerita2 ttg ‘dia’ hehe…salam kenal ya mba dhira..

  7. mrscat says:

    betul bundhir, masalah kepercayaan…kan ga bisa sekedar maaf. kita bisa memaafkan tapi tidak bisa melupakan

  8. salut sama ibuibu yang menginvestigasi..
    tfs ya ceritanya..

  9. Zipora Maria says:

    Baca cerita Indah trus kamu…ngerasain apa yang kalian rasain, ini bukan masalah duit aja ya dhir tapi masalah kepercayaan. Pernah ngalamin sendiri soalnya, dikhianati ama orang yg kita percaya dan itu emang gak enak…sabar ya Dhir 😀
    *big hug*

  10. hilsya says:

    saya baru pertama ke sini kayaknya..
    keliling baca lanjutan temen2 tentang pepi itu

    semoga segalanya bisa selesai dengan baik ya..

  11. lulu says:

    dirimu emg ibu peri Dhir
    baca ini adeeeemmm bgt
    #bukan modus

  12. lulu says:

    dirimu emg ibu peri Dhdirimu emg ibu peri Dhdirimu emg ibu peri Dhdirimu emg ibu peri Dhir
    baca ini adeee

  13. Ikakoentjoro says:

    Pepi lagi,, baca punya mas dani juga pepi. Kompakan ya 🙂

  14. Erit07 says:

    Mdah”an tobat

  15. nenglita says:

    Aku pertama kali diceritain, ya tentang ceritamu ini. Udah kebayang, lah, gimana rasanya dibohongi sama orang yang kita anggap benar ceritanya. Semoga dengan makin banyaknya yang share cerita tentang dia, kita2 yang aktif di dunia maya bisa ambil hijmahnya, ya 🙂

  16. honeylizious says:

    keliling blog mengumpulkan potongan cerita pepi 🙂

    salam kenal bunda

  17. honeylizious says:

    komengku nggak masuk ya sebelumnya?

  18. khansa says:

    salam kenal bunda.. adem baca postingan ini.. semoga ini benar2 menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berhati-hati.. 🙂

  19. ipu peri tu tyt bunda nya abang zua & adek azmi tho, mudah2an udah ga kambuhan lg ya si pepi itu mesti dibawa ke psikiater kayanya

  20. Elsa says:

    Kaget banget waktu denger gonjang ganjing masala pepi di wordpress ini.
    dulu aku mengenalnya dengan nama ata notonegoro alias nona noto, alias pierce syaiorin aapaaa gitu…

    setuju, dia memang pencerita yang sangat baik. dengan segunang kegiatan sosialnya, dengan segunang prestasi dan prinsip hidup yang membuat setiap pembacanya berdecak kagum yaa…

    yang aku gak suka sama dia waktu itu, dia sering banget bergonta ganti blog. satu ditutup, ganti yang baru. gak lama ditutup lagi dan ganti yang baru. akhirnya males ngikutin aja, lalu hilang entah kemana.

    lha yang bikin aku gak habis pikir… dengan segudang cerita dia menggelapkan uang maupun barang para blogger… apakah hanya aku yang pernah mendapatkan “kebaikan” dari si pepi ini ya???

    dia pernah mengirimkan hadiah buat Dija, tapi memohon agar tidak dipublikasikan di blog. ngirimnya tanpa alamat, jadi ketika aku ingin mengirimkan hadiah balasan, gak bisa. aku kirim email juga gak dibales. aneh aja gitu….

    semoga dari track record negatif nya yang panjang itu, masih ada secuil kebaikan yaaa

Leave a comment